Abu Qatadah mengemukakan, Waktu kami tengah sekedar duduk di masjid, Rasulullah SAW terlihat ke arah kami sambil menggendong Umamah binti Abil Ash, ibunya yaitu Zainab binti Rasulullah, beliau menggendongnya di atas pundak, lantas Rasulullah melakukan shalat, tengah Umamah masih tetap di atas pundak beliau, bila ruku beliau meletakkan Umamah, dan bila berdiri beliau menggendongnya kembali, beliau lakukan yang sekian itu hingga usai shalatnya.
(HR. Abu Dawud no. 783 dan An-Nasa`I no. 704
Saat ini tidak sering kita saksikan orang-tua yang membawa anaknya ke masjid waktu bakal shalat.
Walau sebenarnya, dari hadits di atas pasti kita kenali, bila Rasulullah pernah membawa cucunya yang masihlah kecil ke masjid.
Bahkan juga Rasulullah selalu menggendongnya waktu beliau lakukan shalat.
Tentunya, ada maksud sendiri mengapa Rasulullah mencontohkan hal yang sekian
Ini pelajaran untuk masing-masing orang-tua untuk membawa dan membiasakan anak-anaknya untuk lebih dekat dan menyukai masjid.
Asy-Syaikh Fuhaim Mushthafa dalam buku spektakulernya di bagian pendidikan anak bertajuk Minhaj Ath-Thifl Al-Muslim mendaftar sebelas manfaat mendekatkan anak ke masjid, seperti di bawah ini.
1. Menjelaskan pada anak bila dia akan peroleh kesenangan batin saat lakukan syiar-syiar Islam di dalam masjid.
2. Melatih anak selalu untuk bertandang ke masjid dengan teratur.
3. Melatih anak agar membuat perlindungan sopan santun waktu mendatangi masjid dan melakukan shalat di dalamnya. Juga melatihnya supaya menghormati beberapa orang yang kerjakan shalat berjamaah bersamanya.
4. Memperkuat jalinan dan ikatannya dengan golongan muslimin yang lain lewat kehadiran dan kunjungannya yang terus-terusan pada masjid.
5. Melatih anak senantiasa mempraktekkan perilaku yang lurus dan mulia seperti menyampaikan salam, melakukan tindakan hormat, bicara, dan berdialog dengan sopan pada jamaah yang shalat di dalam masjid.
6. Mempererat jalinan anak dengan jamaah golongan muslimin.
Tersebut satu di antara maksud shalat berjamaah yaitu mewujudkan ruh bermasyarakat yang tinggi pada masing-masing individunya.
7. Selalu bertanya golongan muslimin yg tidak ada, selalu bertandang ke mereka yang sakit, dan lain sebagainya dari perbuatan-perbuatan mulia yang disukai.
8. Menumbuhkan ruh berjamaah, bekerja berbarengan, sama-sama mengun-jungi, dan keduanya sama suka pada di antara sesama.
9. Melatih anak selalu pelihara masjid dan beberapa barang yang ada di dalamnya, serta tidak menyebabkan rusaknya masjid atau mengganggu beberapa orang yang shalat di dalamnya.
10. Membiasakan anak senantiasa berinisiatif dan berjiwa sosial sesuai sama ajaran Islam. Seperti membagi-bagi shadaqah, zakat mal, zakat fithrah, dan amal-amal sosial yang lain yang sangat bermanfaat untuk kehidupan sosial manusia.
11. Membiasakan anak senantiasa melayani beberapa orang yang shalat. Juga membiasakannya dengan perbuatan-perbuatan lain yang menanamkan rasa tawadhu` (rendah diri) dan cinta beramal lewat cara ikhlas di jalan Allah.